jump to navigation

Gautama November 20, 2006

Posted by ngeditors in Agama, All Posts, Budhisme, Tokoh.
trackback

Kita tahu cerita termasyhur ini: seorang pangeran lahir di dekat kota kecil Kapilavastu, putra mahkota yang jerit pertamanya dari kandungan ditandai oleh keceriaan alam. Yang dramatis dari riwayat ini ialah ketika ia dewasa, Sidharta Gautama memulai sebuah sejarah besar dengan sebuah selamat tinggal yang radikal.

Masa lalunya, yang ditopang takhta dan kekuasaan, dijalin lezatnya hidup di puri dan bahagianya hidup berumah tangga, jadi masa yang terasa sebagai ilusi. Pangeran yang lembut hati itu—meskipun dicoba dijauhkan dari dunia di luar istana yang terlindung—telah melihat seorang yang sakit, menyaksikan orang jadi tua renta, dan bersua dengan jenazah yang diusung. Agaknya kefanaan yang disaksikannya itu mengguncang hatinya benar. Ia akhirnya menyadari bahwa semua itu bagian dari hidup—yakni sebuah jurang yang dalam, di mana kematian dan ketiadaan melekat erat dengan dan dalam diri.

Tapi yang menarik ialah bahwa hal itu tak memberi Buddhisme—yang berangkat dari pandangan dan pengalaman Sidharta Gautama itu—sebuah dalih untuk membinasakan hidup dan diri sendiri. Saya bukan seorang Buddhis, dan hanya sedikit yang saya pahami tentang agama ini, tapi jika ada yang menggugah dari dalamnya ialah bahwa seraya melihat hidup sebagai sesuatu yang mengapung-apung di atas ketiadaan, Buddhisme tak menyebarkan sikap yang pahit dan amarah terhadap nasib. Yang berubah ketika kita sadar akan hal itu ialah tatapan dan gerak kita di dunia. Kita tak lagi maju dengan bergegas ke depan, tak sabar merengkuh dan menaklukkan dunia. Dengan menyadari bagaimana ketiadaan atau maut berada dalam inti hidup, kita akan menyentuh dengan mesra apa yang langsung hadir di bawah kaki.

Dalam arti tertentu, itu juga mengandung sikap bersyukur yang sederhana—sesuatu yang dilupakan di sebuah masa ketika begitu sering sikap tak hendak mengenal syukur berbentuk ketidaksabaran. Ketidaksabaran itulah pangkal keserakahan, hasrat mendapatkan sebanyak-banyaknya dalam hidup, dengan lekas. Ketidaksabaran pula yang jadi awal penaklukan dan pembasmian. Yang mengerikan di masa ini ialah ketika ketidaksabaran mendapatkan tauladannya pada dua hal: manusia yang menang dan Tuhan yang murka.

Manusia yang menang—yang bisa mempengaruhi opini dunia, yang bisa menaklukkan orang lain, yang bisa membeli hal-ihwal, dan yang bisa mengakumulasikan milik dan kuasa—itu kita saksikan setiap hari di media, di gedung-gedung peradilan dan pemerintahan, di pasar, di medan perang dan konflik. Sedangkan Tuhan yang murka kita dengarkan hampir tiap pekan lewat mimbar agama yang mengancam hidup dengan api neraka.

Tapi kita tahu bahwa akhirnya ketidaksabaran akan terbentur dan kemenangan hanya terbatas jangkauannya. Di situlah kesadaran akan ”sunyata”, akan apa yang suwung, sunyi dan ”hampa” yang tersembunyi dalam hidup jadi penting untuk membentuk kesadaran akan terbatasnya ”aku”….

Pada tahun 1922, pengarang Jerman yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1946, Herman Hesse, menerbitkan Siddhartha—kisah perjalanan pencarian spiritual seorang pemuda yang akhirnya berjumpa dengan Sang Buddha sendiri. Seperti Sang Guru yang namanya mirip dengan namanya, Siddhartha bermula dari rasa murung dan berakhir dengan rasa tenteram pada posisi yang tak muluk.

Tapi ia tak menjadi penganut Sang Buddha.

Ia tetap seorang penarik perahu tambangan yang duduk mendengarkan sungai. Ada yang mengatakan ia seorang bijaksana dengan petuah yang menyejukkan. Ia—seorang keturunan Brahmana yang tampan dan cerdas—memang pernah jadi seorang pengembara, meninggalkan kenikmatan dunia. Ia bahkan pernah mengikuti Buddha Gautama. Tapi tetap saja ia tak berbahagia. Akhirnya ia tahu: tanpa mengikuti doktrin apa pun, tanpa menganut ajaran agama apa pun, ia melebur diri dalam dunia, mengikuti gema alam, mencari percakapan dengan air yang mengalir.

Inilah yang dikatakannya kepada sahabatnya, Govinda: ”Aku senantiasa haus akan pengetahuan, aku selalu menyimpan pertanyaan. Aku telah bertanya kepada para Brahmana, tahun demi tahun, aku telah bertanya kepada Kitab Veda yang suci, tahun demi tahun…. Mungkin, wahai Govinda, akan sama hasilnya, akan sama cerdas dan menguntungkannya, seandainya aku bertanya kepada burung tiung dan simpanse di pohon-pohon. Begitu lama telah kujalani proses belajar, dan itu pun belum selesai untuk memahami ini, duhai Govinda: bahwa tak ada yang harus dipelajari!…”

Tapi tidakkah dengan demikian yang akan tumbuh hanyalah sikap pasrah? Kesabaran yang hanya akan berakhir dengan ketidaktahuan?

Barangkali demikian. Tetapi barangkali juga yang hendak ditunjukkan Siddhartha yang dihadirkan Herman Hesse adalah bahwa ada sikap takabur ketika kita melupakan apa yang menyentuh dan kita sentuh mesra dengan kaki kita di tanah: benda-benda bersahaja yang sesungguhnya mengandung rahmat. Mempelajari dengan melalaikan hal-hal yang bersahaja pada akhirnya hanya akan menaklukkan apa yang di luar diri. Itulah sebabnya Siddhartha mendengarkan arus sungai.

Ia memang menyatakan diri tak hendak mengikuti doktrin apa pun, juga ajaran Buddha. Tapi ada tukang perahu ini yang menyiratkan kerendahan-hati yang tersirat dalam sikap Buddha Gautama.

Syahdan, dalam posisi bertapa yang habis-habisan, sehingga tubuhnya nyaris rusak, Sang Buddha mendengarkan nyanyian ini:

Dawai yang terentang terlampau tegang akan putus, dan musik akan mati

Dawai yang terentang kendur akan hilang bunyi, dan musik akan mati

~Majalah Tempo Edisi. 39/XXXV/20 – 26 November 2006~

Komentar»

1. away - November 21, 2006

ada Al Qur’an–ada Uphanisad –Ada Injil….dan lain2……….. namun sayang sedikit sekali yang tau kegunaan nya untuk hidup …selebih nya menggunakan ajaran itu sebatas symbol ………. . menatap sungai…melabuhkan diri di pantai…..mengusap2 gunung (mbah Marijan) …..merasuk kota…..menghayati desa….. dll ada HIDUP dalam DIA…….
saya selalu teringat dengan makna kata setan atau iblis….dua kata itu tentang “dijauhkan dan diputus – asakan”…… terlalu banyak jebakan diatas lapisan tanah ini……

makasih ya….sudah bikin blog seperti ini
asik…
yang punya blog kalo ketemu pasti ku traktir makan…..
hehehheheh
Wass

2. Alex Ramses - November 26, 2006

kalau ada sedikit orang yang bisa membuat begitu banyak penggemar kecanduan akan tulisan-tulisannya, dialah Goenawan Mohamad. Caranya “bercerita” membuat kita seakan hanyut kedalam sebuah dunia yang sunyi penuh misteri. Aneh, tapi menggairahkan. Sepenggal senja yang khusyu’. Kenapa senja? Itulah yang saya rasakan ketika sedang hanyut dalam “cerita-ceritanya”. Solemn, menghipnotis. Meskipun kadang tak lagi aku pedulikan makna. Ini apa kalau bukan sihir namanya.

Tapi tulisan GM. bukan tanpa makna. Sebaliknya, ia penuh dengan hikmah dan tak jarang menghadirkan gairah yang mengantarkan kita mencapai orgasme berkali-kali hanya dalam sepenggal catatan pinggir. Tokoh-tokoh yang diceritakan, dunia antah berantah yang digambarkan, seakan benar-benar hadir di depan mata. Menjelma sebuah adegan nyata dalam hayalan kita. Setiap kali mulai membaca tulisannya, rasanya kita sedang membentangkan layar putih berukuran satu banding tiga panoramik di dalam kepala. Menyaksikan adegan-adegan yang diceritakannya dalam panggung hayal kita.

Tulisan yang mencerahkan jiwa. Menggugah. Ia tak sedang berpuisi tapi menyuguhkan dunia dengan beragam warnanya. Kelaliman para penguasa. Keangkuhan yang menggerakkan perang. Tentang Raksasa berhidung grotesk. Kisah cinta yang romantis bahkan tragis.

Ya,,, seolah beliau adalah seorang empu yang sedang nembang. Mocopat kehidupan. Dan kita adalah murid-muridnya. Dia mengajarkan kepada kita tentang kebijakan, kerendahan hati, makna sebuah kebebasan. Dialah Sidharta yang diceritakannya itu. Pendayung perahu gethek yang “melebur diri dalam dunia, mengikuti gema alam, mencari percakapan dengan air yang mengalir”.

Kenapa jadi kaya nulis kenangan tentang sesorang yang pergi ya,,, Terima kasih untuk pembuat blog ini

3. chindy_tan - November 30, 2006

whuuahaha..bang alex ni iso2 ae..ida apoapolah..rasanya memang angan terpelintir mlintir kala bersua dengan empu Goen, sang Empu Aksara, punya seribu satu celah meneropong realita. menohok mata ketiga untuk melihat ke dalam, bersua dengan sang Diri…bravo mr Goen!

4. chindy_tan - November 30, 2006

mendegarkan gema alam, mencari percakapan dengan air..sungguh tumpah ruah berkah tatkala eling hadir hingga diri sempat menangkap kerdipan alam. sekerlipan hadir dalam hijau daun, memerahbata sang bunga Randu Alas. Sang Randu yang selalu tepat mereka bahasa alam. hijau semarak kala jarum iklim bergerak ke penghujan dan satu persatu dau gugur,hingga cabang ranting yang tersisa kala kemarau menghampiri. pertengahan masa, sang Randu hanya menyisakan bunga nan elok, orange, semerah bata, tanpa hijau diantaranya…ah, Sang Karsa, daya CiptaMu sungguh sempurna menggurat rona semesta ini, ceilee…..

5. Alex Ramses - Desember 17, 2006

Cindy kok whuahaha bang alex,,, jangan nakut2in ah heheee

6. dina - November 5, 2007

“bravo…
gue juga salah satu pecinta cerita sejarah buddha yang sangat hebat!
sampai sekarang gue selalu mencari tau apa saja tentang buddha!
buat pengetahuan gue

7. mirws - November 7, 2007

apapun itu suatu ajaran ttg kebenaran, barulah memberikan makna ketika ia tak lagi membangkitkan amarah, kebencian dan segala prilaku tercela bagi mereka yg mempelajarinya

peace…!

8. Enrique Grollimund - Juli 9, 2011

Where is the owner’s contact us section because i cant seem to see the section, maybe you might want to make it more easier to view.

9. kota salju - Juli 17, 2011

jadi begitu yg penting menyentuh mesra apa yg dekat, sesuatu yg bisa kita sentuh, mempelajari sesuatu tapi melalaikan hal-hal yg bersahaja dlm hidup hanya akan melahirkan penaklukan.

10. Bono Bosyn - Maret 2, 2014

Penulis adalah bagian dari puzle2 kehidupan.. terima kasih sudah menjadi salah satu inspirasi saya.

11. Istanamurah - April 10, 2014

Dengan memahami bahwa tubuh dan raga ini hanyalah sebagai pembungkus saja maka itu juga jauh lebih bagus dibandingkan yang tidak memahami sama sekali.

12. bad credit loans - November 12, 2014

Benefits of Immediate Approval Auto loan By submitting a
credit application for an immediate car loan approval, you
lead your way to get your loan pre-approved The OFT really wants to ensure that just
those people who are able to pay back a payday advance loan are the ones applying for them to start with,
otherwise most people could be cheated and routed into a golf hole of credit card debt which
they would not have certainly gotten away from in the first place For example,
the lending company may request a pledge of a secondary mortgage on the searcher’s home Consumers are Generally Trying to Second-Guess this market When it comes to Denver
co Home Loan Rates This kind of loan can be small period loan that offers
amount for ones daily uses and other functions such as settle credit card
expenses, home renovation, marriage expenses, spend on higher education etc Quite
simply, if a debtor has an outstanding debt identified incoming interpersonal security gains, this too is often subjected to the actual offset When there is the need
for large amount personal financial loan 3000 signature loans is a good
alternative Any company that is certainly pressuring you to register and hasn’t even analyzed your situation is an agency to stay away from Do you
have quite a few unpaid near future and compact expenses With the help of on the net method
you may even grab competing loan deal with better terminology and affliction with the help of a deliberate research Receiving a personal loan from any rate of
interest will help you reconstruct your credit and get rid of under your credit card debt If you on the lookout for a loan scheme by the aid of
which you can receive small us dollars for meeting with some critical little monetary requirements, stop running every now
and then as you can only go for payday cash advances by
wording that give instant and ready money to those obsessive folks
who choose to meet the require without ready anymore Pawnbrokers have a several similarities to payday loans online, but for the most
part are totally different When you face the unexpected problems
damaged whipped cream these complications comes in the form of
Instant cash lending options jennifer lopez love-making tapejennifer lopez sex record freejennifer
lopez sex tapeswatch jennifer lopez gender tapewatch full
jennifer lopez making love tapewhen is the release
of the jennifer lopez intercourse tape So, for anyone who is
having several pending financial expenses that you should paid off, have the instant monetary aid without delay And sometimes, loaning through banking companies may also be lost because of their complicated protocols So,
in case payday loans are so bad, why the Internet possesses so many positive things to express
about them Alternatives your quantity in paying down medical
bill, power company bill, phone bill, room let,
grocery store monthly bill, restaurant monthly bill, computer repair cost and many more
Waiters and waitresses, restaurant customers, household cleaners, snail mail clerks, homeowners, apartment
renter’s, mall shoppers, personal increase book
viewers, home business investigators, toll booth customers along with passengers, newspapers buyers, petrol customers, regular flyers, tourists,
car potential buyers, library greeting card holders, price booth near and dear, airplane near and dear, magazine prospective buyers, book buyers You should be in a position to know
what it can cost before you’ll fill out the application form for a pay day loan

13. Madonna Kimoto - Oktober 4, 2017

Jedinstveno zajebana BiH muzika INGRAY (AXA)


Tinggalkan komentar