index
Ini adalah halaman index. Berikut adalah daftar Caping yang sudah masuk ke blog ini. Yang lainnya menyusul.
- Kebakhilan Agustus 1, 2011
- Srebrenica Juli 25, 2011
- Bastiat Juli 4, 2011
- Grrr Juni 27, 2011
- Tari Mei 2, 2011
- Melihat April 11, 2011
- Memangku Maret 14, 2011
- Mesh Maret 7, 2011
- Ahimsa Februari 28, 2011
- Revolusi Februari 11, 2011
- Lapangan Februari 7, 2011
- Ibrahim November 22, 2010
- Des November 15, 2010
- Maridjan November 8, 2010
- Kanvas November 01, 2010
- Teater October 25, 2010
- Asterix October 18, 2010
- Yang-Lain October 11, 2010
- Baik October 04, 2010
- Ampun August 29, 2010
- Majenun August 23, 2010
- Daging August 16, 2010
- Manifes August 09, 2010
- Ahmadiyah August 02, 2010
- Anak July 26, 2010
- 14 Juli 1789 July 19, 2010
- Atheis July 12, 2010
- Repetisi July 05, 2010
- Rumah June 28, 2010
- Pemimpin June 21, 2010
- Juni June 14, 2010
- Untuk Rachel Corrie June 07, 2010
- Waisak May 31, 2010
- Proletariat May 03, 2010
- Buku April 26, 2010
- Diri April 19, 2010
- Sopir March 15, 2010
- Percakapan March 08, 2010
- Sang Militan March 01, 2010
- Emile February 22, 2010
- Benda-benda February 15, 2010
- Cap February 08, 2010
- Atticus February 01, 2010
- Kata January 25, 2010
- Januari January 18, 2010
- Gus Dur January 11, 2010
- Usinara January 04, 2010
- Trowulan December 28, 2009
- Macbeth December 21, 2009
- Recehan December 14, 2009
- Pintu December 07, 2009
- Melodrama November 30, 2009
- Cesare November 23, 2009
- Watchmen November 16, 2009
- Cicak & Buaya November 09, 2009
- Eumenides November 02, 2009
- Erasmus October 26, 2009
- Des October 19, 2009
- Kastil October 12, 2009
- KPK October 05, 2009
- Modernitas August 31, 2009
- Padri, August 24, 2009
- Indonesia August 17, 2009
- Rendra (1935-….) August 10, 2009
- Si Buntung August 03, 2009
- Politesse July 27, 2009
- Teror Itu July 20, 2009
- Tentang Rakyat July 13, 2009
- Kamar June 29, 2009
- Debat June 22, 2009
- Berbagi June 15, 2009
- Memihak June 08, 2009
- Bukan-Jawa June 01, 2009
- Blangkon May 25, 2009
- Untuk Boediono: Sebuah Titipan dari Sebuah Gedung Bersejarah May 18, 2009
- Thersites May 11, 2009
- Neo-liberal May 04, 2009
- Tiga Nenek Sihir Appril 27, 2009
- Estaba la Madre April 20, 2009
- Politik-P April 13, 2009
- Herman April 06, 2009
- Karnivalesk March 30, 2009
- Tiga Fantasi March 23, 2009
- Bukan-Pasar March 14, 2009
- Sjahrir di Pantai March 07, 2009
- Mono March 02, 2009
- Cebolang February 23, 2009
- Darwin February 16, 2009
- Y.D. (1944-2009) February 09, 2009
- Potret February 02, 2009
- Badri January 26, 2009
- Pohon January 19, 2009
- Sisiphus January 12, 2009
- Diburu January 05, 2009
- Transformasi December 29, 2008
- Pizarro December 22, 2008
- Pelacur December 15, 2008
- Fortinbras December 08, 2008
- Mumbai December 01, 2008
- Di Zaman yang Meleset November 24, 2008
- Obama, 2008 November 10, 2008
- Connie November 03, 2008
- Kaki Langit Oktober 27, 2008
- Tawa Oktober 20, 2008
- Pleonoxia Oktober 13, 2008
- ’In the Wee Small Hours’ Oktober 06, 2008
- Ulysses September 29, 2008
- Rakus September 22, 2008
- Zilot September 15, 2008
- Mukjizat September 08. 2008
- Perang September 01, 2008
- Bintang August 25, 2008
- Tahanan August 18, 2008
- Tan Malaka, Sejak Agustus Itu August 11, 2008
- El Cambio August 04, 2008
- Api, Laut July 28, 2008
- Gerai July 21, 2008
- La Police July 14, 2008
- Mikropolitik July 07, 2008
- DD June 30, 2008
- Gua June 23, 2008
- Indonesia June 16, 2008
- BBM June 09, 2008
- Jalan June 02, 2008
- Aladin May 26, 2008
- B.O. May 19, 2008
- Ta’ayush May 12, 2008
- Mak May 05, 2008
- Ini Pagi, Kata Kartini April 28, 2008
- Hoppla! April 21, 2008
- Kaligrafi April 14, 2008
- Fitna April 07, 2008
- Negeri Asal March 31, 2008
- Harmoko March 24, 2008
- Melayu March 17, 2008
- Dering Itu March 10, 2008
- Fouda March 03, 2008
- Obama February 25, 2008
- Da Vinci February 18, 2008
- Puing February 11, 2008
- Kayon February 04, 2008
- Sensor January 28, 2008
- Slamet January 21, 2008
- Bento January 14, 2008
- Cermin January 07, 2008
- Bhutto Desember 31, 2007
- Langka Desember 24, 2007
- Minoritas Desember 10, 2007
- Hijau Desember 03, 2007
- Bolong November 26, 2007
- Bendera November 19, 2007
- Macet November 12, 2007
- Kreshna November 05, 2007
- Sepatu Tua Oktober 29, 2007
- Pulang Oktober 22, 2007
- Po Kyin Oktober 15, 2007
- Myanmar Oktober 01, 2007
- Gestapu September 24, 2007
- Puasa September 17, 2007
- 11/9 September 10, 2007
- Ong September 03, 2007
- Turki August 27, 2007
- Formula August 20, 2007
- Ada Revolusi di Bulan Agustus 1945 August 13, 2007
- Bergman August 06, 2007
- Atheis July 30, 2007
- Murtad July 23, 2007
- Mereka July 16, 2007
- Gubernur July 09, 2007
- Kotor July 02, 2007
- Yudhistira June 25, 2007
- Pilkada June 18, 2007
- Isis June 11, 2007
- Tentara June 04, 2007
- Makam May 28, 2007
- Sang Fundamentalis May 21, 2007
- Nuklir May 14, 2007
- Mall May 07, 2007
- Drupadi April 30, 2007
- Surat April 23, 2007
- Jeremiah April 16, 2007
- Eropa April 09, 2007
- Akhir April 02, 2007
- Pagoda March 26, 2007
- Sutawijaya March 19, 2007
- Gandhi March 12, 2007
- Shanghai March 5, 2007
- Nasionalisme February 26, 2007
- Babel February 19, 2007
- Banjir February 12, 2007
- Hujan February 05, 2007
- Konstitusi January 29, 2007
- Mati January 22, 2007
- Adonis January 15, 2007
- Barbar January 08, 2007
- Gandhari January 01, 2007
- Monginsidi, Chairil, dan Kartini Desember 25, 2006
- Korupsi Desember 18, 2006
- Rosa Desember 11, 2006
- Jazz Desember 04, 2006
- Batas November 27, 2006
- Gautama November 20, 2006
- Bush November 13, 2006
- K.A. November 06, 2006
- Kim October 30, 2006
- Pamuk October 18, 2006
- Bandung Bondowoso October 13, 2006
- 2020 October 09, 2006
- Ayaan October 02, 2006
- Logos September 11, 2006
- Percakapan Ke-7 September 11, 2006
- Abangan September 11, 2006
- Mahfouz September 04, 2006
- Isa August 28, 2006
- D.L.L. August 21, 2006
- Dari Ambon dan Gedung Hangus August 14, 2006
- Dan August 7, 2006
- Libanon July 31, 2006
- Glung July 24, 2006
- 5 Juli July 17, 2006
- Zizou July 10, 2006
- Ahmadinejad May 15, 2006
- Pramoedya May 08, 2006
- Perempuan April 2, 2006
- Kahyangan January 2, 2006
- Dari Sebuah Jerit di Jembatan December 26, 2005
- Bencana October 17, 2005
- Lembing September 05, 2005
- Mulyana May 02, 2005
- Vatikan April 11, 2005
- Memberi March 27, 2005
- Tsunami January 03, 2005
- Jasih Desember 20, 2004
- Van Gogh December 06, 2004
- Jakarta, 10 September 2004 September 13, 2004
- NKRI July 21, 2003
- Bush, Bagdad April 14, 2003
- Qin February 24, 2003
- Se (l-k) uler December 15, 2002
- Ingatan February 24, 2002
- Taliban February 17, 2002
- Jakarta February 10, 2002
- Baku February 3, 2002
- Sekuler January 27, 2002
- Oklahoma January 20, 2002
- Jenar January 12, 2002
- Soroush December 17, 2001
- Satu Mei Juni 18, 2001
- Menopause January 28, 2001
- Paralisis January 21, 2001
- Bom January 14, 2001
- Sang Pasar September 18, 2000
- Marx July 10, 2000
- Arkoun May 15, 2000
- Irfan May 01, 2000
- Lupa November 08, 1999
- Havana September 13, 1999
- Pram April 27, 1999
- Saladin January 19, 1991
- Hikayat abdullah August 02, 1986
- The Death of Sukardal July 19, 1986
- Protes December 07, 1985
- Padri December 01, 1984
~*~
Goenawan Mohammad, menyebutnya saja saya sudah bangga untuk sekedar menjadi mahasiswa Indonesia di Australia. Saya takut kehilangan Mas Goenawan seperti halnya saya takut tidak ada penggantinya, kelak saat usianya telah berhenti dihitung. Banyak hal yang membuat saya sedih sejak meninggalkan tanah air, berita duka selalu saja menyambangi sela-sela aktivitas intelektual kami di sini. Berita bencana, kehilangan tokoh-tokoh terbaik bangsa sebut saja misalnya Riswanda Imawan, Daniel S Lev dll. Namun saya yakin pasti tetap akan lahir (atau jangan-jangan sudah lahir) para Goenawan-Goenawan muda. Suatu ketika saat di Jakarta, ada keinginan luar biasa ingin ketemu dan bertatap muka dengan beliau. Keinginan untuk berguru mendebu-debu, tapi rasa-rasanya itu cuma angan kosong. Sulit rasanya bila melihat diri dan membandingkannya dengan Mas Goenawan yang sibuk luar biasa. Paling tidak Blog ini dapat jadi jembatan menuju angan-angan saya itu. untuk sekedar menanyakan satu hal kepada Mas Goenawan, “Bagaimana rasanya jadi seorang Goenawan?”
Melbourne in Winter, 2006
Apakah ada yang bisa menolong saya menemukan Caping GM yang bercerita tentang bagaimana pemuda Aceh di Kutaradja memilih menggunakan bahasa Indonesia di zaman Belanda untuk menunjukkan satunya bangsa Indonesia? Terima kasih.
@Estananto
Saya pelan-pelan sedang mengumpulkan caping yang berserakan. Memang agak lambat masukinnya, karena betapapun, ini sambilan. Jika Anda ingat judul caping dan tanggal atau bulannya, mungkin membantu mempercepat munculnya caping yang Anda cari.
Thanks
Editor
Nick, tolong posting Caping yang berjudul “Irfan”. Dia ada di Caping 4. Terimakasih
@ Mas Goen
“Irfan” sudah masuk.
@ Mas Goenawan Mohammad
apakah mas Goenawan masih ingat judul Caping yang saya cari: tentang para pemuda Aceh di Kutaradja yang dulu memilih menggunakan bahasa Indonesia daripada Aceh untuk menunjukkan perlawanan kepada Belanda? Terima kasih.
To: Mas Estananto
Caping tentang orang Aceh di Kutaraja yang Anda cari itu judulnya “Lupa” ada di buku Caping 5 hlm 471. Tapi di blog ini belum dimasukkan. Coba saja Anda cek di buku Caping 5 itu. Selamat membaca lagi..
@ Pandasurya
Terima kasih mas. Bisa kasih info Tempo nomor berapa dan tanggal pemuatan? Terima kasih banyak!
@ Estananto
“Lupa” udah masuk ke sini. Cek index di atas (8 November 1999).
Mas Anick!
Caping Ka’bah mana? saya senang caping itu karena merekam spiritualitas Mas Goen!
@ Toni,
saya belum temukan Caping itu. Benarkah judulnya Ka’bah? Kapan caping itu beredar?
Saya pernah lihat di buku 1. itu cerita spriritual kesederhanaan, setelah Mas Goen naik haji.
Semoga ketemu.
mas anick, keluar kota lagikah?
yang untuk anak2nya munir masih ditunggu….
trims selalu,
sn.-
@ Satyaning
Ya, saya di luar kota minggu kemarin.
Caping yang Anda maksud berjudul “Jakarta, 10 September 2004” sudah masuk di index.
Mas Anick, mana postingan terbarunya???
lebaran, liburnya jangan lama-lama 😀
lebaran udah benar-benar lebar….
minal aidin wal faizin,
salam, DeMIS
Maap-maap, saya off sampe awal November nanti…
Sabar nggeh…..
salam
mas anick, foto GM ngilang ya? gpp sih
oh iya, saya mo bertanya neh:
1. yang posting atas nama goenawan mohammad itu, GM asli atau orang iseng? kalau asli kok, tulis nama GM nya salah (pake double huruf m)
2. di bawah postingan caping ada tulisan “dengan perbaikan/revisi dari penulis”, maksudnya koreksi dari GM setelah naik cetak di majalah TEMPO ya?
oke deh thanks banyak telah meng up date terus caping, hingga saya bisa langsung baca kalaupun belum sempat baca MBM TEMPO
1. GM asli. Kan GM bisa aja salah ketik….
2. “Dengan Perbaikan/revisi”, benar, ada beberapa hal, kadang soal redaksi, kadang soal substansi kecil, yang berbeda dengan yang di Majalah.
Demikian.
Terima kasih kepada yang telah membuat blog ini. Terima kasih untuk semua yang bersusah payah demi tulisan-tulisan GM terbaca untuk umum. Dunia tak mungkin lengkap tanpa eksistensi blog caping ini. Kami mohon blog caping ini harus terus ada. Sampai 1000 tahun.
Terima kasih.
Mas GM, sesekali tulis juga tentang Aceh. udah lama caping ga ada tema Aceh, padahal dulu banyak, apalagi saat Darurat…kapan ni ada tema Aceh lagi?
to anick,
caping dg judul fouda, kelewat ya?
Ya neh, baru sempet. Padahal keren banget tuh Fouda…
wah makasih yah udah dimuat. sy sih beli edisi majalah tempo yg memuat Fouda. tapi kan bagusnya dimuat jg di blog ini biar yg lain baca juga. seru kalo baca tanggapan2nya (terutama kalo yg berkaitan dg agama). tanggapan atas Murtad jd rekor. seneng juga.
Saya dulu pernah baca caping di TEMPO yang berjudul “bom” kalau gak salah. Isinya bagus. Itu ditulis (Kalau gak salah lagi) tak lama setelah teror bom di Bali. Kapan ya di posting disini? Pasti ‘laris’ juga kayak Murtad, Bento, Fouda, dll.
“Bom” udah masuk ternyata…hehe. Baru tau hari ini. Thanks mas Anick…thanks Bocah (posted by bocah tulisannya)
to anick..
kalo ga salah GM pernah nulis caping “fatwa” ya?. ko ga di posting disini? masukin dong.. pas tuh buat nyindir MUI yang selalu bikin “masalah” dengan fatwanya yang seakan-akan jadi hukum positif di Indonesia dan wajib diikuti seluruh umat Islam…
@hardian
ntar saya coba cari. butuh waktu ekstra untuk mencari sesuatu hanya berdasarkan satu kata kunci seperti itu.
🙂
Halo temans,
Bisakah saya mendapat Caping dg judul Peta yang mengisahkan tentang batas negara yang selalu berubah karena munculnya negara baru atau sengketa?
Thanks.
Caping ATheis sudah adakah?bung anick
SIMPLYINSPIRING!!!
LIADONNA
ini lah rasa bahasa…bahasa mas gun.
tp adakah bahasa tanpa rasa?
saya ingin tahu “berapa buku yang dibaca GM sehari semalam”?
terus apa cita-cita GM muda?
dia adalah suara sebuah zaman seperti Albert Camus.
GM sepertinya adalah sebuah dunia lain yang ada..
Havana blum ada ya di index?
Dear ibu Anick, saya cari tulisan pak GM yg judulnya “Perihal Tarikat Al-Fesbuqiyah”. Sebetulnya saya ingin cek-ricek sourcenya, sebelum saya sebar luaskan ke teman2. Tapi kalau saya search disini tidak ada, dan kalau googling cuma ketemu tulisan itu yg sudah beredar dari milis ke milis, tidak ada sumber awalnya. Apakah betul itu tulisan pak GM?
@ mamanya: Memang itu tulisan GM, dipublikasikan lewat Facebooknya.
Banyak ya postingnya.
Tolong yg ini dimasukkan ya, ini favorit sy:
13 SEPTEMBER 1999
Havana
Jalan aspal yang telah gripis. Deret bangunan yang tak pernah lagi digilapkan cat. Tembok yang dilapukkan sawang dan debu. Gedung tepi pantai yang mungkin berumur 100 tahun tapi kini seakan hanya duduk, seperti kakek yang melamun, mungkin tentang masa silam yang pernah rapi, mungkin tentang engsel-engsel yang telah lekang, jendela yang sudah kehilangan kejutan. Havana. Sedan-sedan tahun 1950-an. Orang yang berkerumun, duduk di bus kota, atau berdiri lusuh. Havana. Dinding dengan poster ”Che” Guevara. Slogan lama yang yakin, ”Revolusi itu abadi”, ”Kami percaya pada mimpi”. Rel sepur yang berkarat. Sekolah balet dengan keramahan kekal anak-anak, para penari kecil di ruang luas yang sepi, seorang pianis tua yang memainkan Ravel di sudut dan berjalan pulang dengan kaki pincang. Havana. Penjara yang sudah ditinggalkan, pintu-pintu sel yang bernomor tinta hitam. Havana, Kuba. Jika kemajuan adalah kapitalisme, Kuba sebuah masa lalu. Ia seakan-akan sebuah pulau ganjil, dalam tudung sosialisme yang kuno, terpisah dari ekonomi pasar yang global, gigih, ganas. Milenium akan berakhir, sebuah abad akan hilang, dan masa lalu acap kali sama dengan sesuatu yang mati. Tapi Walter Benjamin benar ketika ia menulis tentang Trauerspiel: ”Kematian adalah sebuah keabadian yang ironis.” Mungkin sebab itu kita punya nostalgia. Nostalgia menghibur kita dari rasa cemas, dari hidup yang ternyata hanya numpang lewat. Nostalgia—itulah yang mungkin menyebabkan film terakhir Wim Wenders Buena Vista Social Club jadi memikat. Dalam film ini seakan-akan masa silam hidup kembali, tanpa luka, kepedihan, kekejian. Film ini dibuka dengan adegan seorang tokoh yang amat tua tapi periang dan debonair, Compay Segundo. Pemusik berusia 90 tahun itu datang ke sebuah sudut Havana. Ia mencari gedung yang dulu jadi tempat ”Buena Vista Social Club”, sebuah klub eksklusif di bukit sebelah timur kota. Tapi adegan pembuka ini tak berlanjut. Kita tak tahu apakah Compay berhasil menemukan lokasi itu. Kita tak tahu adakah klub itu masih diingat orang karena ia mungkin termasuk yang harus hancur oleh sosialisme yang menang di Kuba sejak 1959. Yang kita tahu akhirnya ialah bahwa ”Buena Vista Social Club”, dalam film ini, hanya mengacu ke sebuah kehidupan musik yang telah dilupakan di Kuba sendiri (tanpa kita ketahui kenapa dilupakan). Masa lalu itulah yang disusun kembali oleh seorang pemain gitar musik blues dari New York, Ry Cooder. Di tahun 1996, Cooder mengumpulkan sejumlah musisi tua Kuba—umur antara 70 dan 80-an tahun—untuk sebuah proyek rekaman. Hasilnya laku keras. Dua tahun kemudian Cooder datang bersama Wenders. Sebuah film dokumenter pun lahir. Tapi film ini tak disajikan sebagai ekspresi seorang sineas. Wenders tak mencuri pentas dari sejumlah seniman musik tua yang seakan-akan balik dari kematian, dan menemukan dunia kembali buat pertama kalinya: begitu antusias, begitu gembira, dan sebab itu mengharukan. Laki-laki hitam yang pesek dan bertopi pet seperti Putu Wijaya itu, misalnya. Ibrahim Ferrer lahir di Santiago 72 tahun yang lalu. Ia tinggal di sebuah kamar di apartemen yang apak bersama istrinya. Ruang itu agak gelap. Di atas lemari, ada sebuah patung dan altar bagi Santo Lazarus yang diberi sesaji sebatang cerutu dan segelas rum. Ibrahim seorang religius. Ia menyanyikan ciptaannya, De Camino a La Vereda, dengan sajak yang tanpa arah tapi selalu berseru, !Oigame compay! No deje el camino por coger la (”Dengar kawan! Jangan lepas dari jalan yang benar”). Di film itu, duduk di kamar tamunya yang reyot, Ibrahim mengatakan sesuatu yang mungkin akan disetujui Castro dan para rahib: ”Kami telah diselamatkan dari milik. Kalau tidak, kami sudah akan musnah.” Selintas kita dengar ia memuji masyarakat yang lahir setelah Revolusi, dan satu baris dalam lagunya memang merekam kembali ketertindasan si kecil dari majikan perkebunan di masa lalu: ”Ay, h�yanle, h�yanle, h�yanle al mayoral!” (”Lari, lari, larilah dari si pengawas”), sebab al mayoral suka merampas jatah harian buruh pemotong tebu. Namun akhirnya bahkan Ibrahim sendiri tak bisa lari. Ia mungkin tak sadar sepenuhnya: seluruh usaha Ry Cooder dan Wenders menunjukkan bagaimana ia diproses kembali oleh kapitalisme. Ia sudah dilupakan orang di Kuba, tetapi ada bisnis rekaman yang membiayai perjalanan nostalgia itu. Ada investasi, pemasaran, perencanaan laba-rugi. Di toko-toko Towers Records di New York, kini kita akan lihat dua CD dengan gambar wajah Ferrer. Dalam satu adegan akhir film Wenders, penyanyi miskin itu melihat-lihat New York setelah sebuah konser yang sukses di Carnegie Hall. Ia berjalan di senjakala Avenue of the Americas, di antara kilauan etalase dan lampu reklame. Ia terpesona. Masa lalu itu kalah sakti dibanding masa depan. Ada yang mengatakan, nostalgia menyenangkan karena masa lalu adalah sesuatu yang aman. Ia bisa kita atur bagaimana ia tampil di dunia kita. Dulu sosialisme juga yakin bahwa masa depan bisa kita atur, untuk melahirkan dunia yang lebih baik, dan sebab itu banyak orang yang bersedia gugur, dibunuh, dipenjarakan, dibuang. Tetapi Buena Vista Social Club mengusik hati karena Havana justru menunjukkan bahwa sosialisme bisa menyentuh karena ia sesuatu yang nostalgik. Havana seperti ikut menyanyikan Veinte A�os Hoy represento al pasado No me puedo conformar Lagu itu dibawakan oleh Omara Portuando, satu-satunya perempuan dalam album Buena Vista Social Club. Di studio rekaman yang sederhana, paras Omara tampak seperti lanskap kota Havana, anggun tapi sayu: ”Aku wajah masa lalu. Aku tak berani hadapi perubahan.” Goenawan Mohamad
maaf, saya udah muat, tapi karena kiriman Anda nggak jelas pemenggalan paragrafnya, jadi saya juga asal penggal.
Semoga saya bisa membantu melengkapi caping lain yang belum masuk. ayo teman2 kita lengkapi blog ini. terimakasih pengasuh yang sudah berbaik hati. salam. semoga panjang umur dan sehat walafiat, amien.
mas goen semga kau senantiasa sehat walafiat, amien
I am speechless. It is a superb weblog and very attractive too. Great work! That’s now not truly so much coming from an novice publisher like me, but it’s all I may say after diving into your posts. Great grammar and vocabulary. Not like other blogs. You actually know what you?re speaking about too. So much that you made me wish to discover more. Your weblog has change into a stepping stone for me, my friend.
Thank to snick hard working! superb blog
Lho caping ini gak ada lanjutannya ya?
Gak bosen2 diriku membaca caping. Terkadang kuulang bacanya, untuk memahami lebih dan lebih. Selalu mencerahkan dan menyadarkan. Pengin ketemu pak GM.
Blog yang keren dan artikelnya kaya akan informasi. Terimakasih buat bang Admin, sukses..
Hey superb website! Does running a blog like this require a great deal of work?
I’ve virtually no knowledge of computer programming
but I had been hoping to start my own blog soon. Anyhow,
should you have any recommendations or tips for new blog
owners please share. I understand this is off subject however I simply wanted to ask.
Thank you!
Bagus…..mesti nya tambah
5
Mas Goen, mohon bisa diterbitkan kumpulan caping khusus yang topiknya wayang (Khresna, Drupadi, Yudhistira, Skrikandi, Gandhari, Bhisma, Karna, dll.)